Stispol Wira Bhakti Memperkokoh Jadi Kampus Kebangsaan

Denpasar – Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stispol) Wira Bhakti Denpasar yang bernaung di bawah Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP) telah mengukuhkan diri menjadi kampus kebangsaan. Ini artinya, Stispol Wira Bhakti memiliki komitmen kuat dan kewajiban untuk turut membentuk wawasan kebangsaan dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping itu, juga harus lebih gencar mengembangkan dan mengkampanyekan budaya jujur dan berintegritas bagi seluruh sivitas akademikanya, mengingat ketidakjujuran akan selalu meresahkan masyarakat, yang pada gilirannya akan mengancam stabilitas sosial. Ketidakjujuran selalu akan melahirkan ketidakadilan, disebabkan karena orang yang tidak jujur akan tega menginjak-injak keadilan demi keuntungan material pribadi atau golongannya saja.
Memperkokoh menjadi kampus kebangsaan tentu bukan hanya “lips service” atau pemanis bibir belaka, namun harus diiringi dengan komitmen kuat untuk berubah menjadi lebih baik, terlebih dewasa ini rasa cinta dan bangga kepada bangsa dan tanah air Indonesia makin memudar, bahkan rasa nasionalisme sudah dikhawatirkan bisa hilang kapan saja seiring dengan makin kompleksnya kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengaruh globalisasi akibat kemajuan dalam bidang teknologi termasuk telekomunikasi, transportasi, media cetak maupun elektronik telah merubah tata kehidupan masyarakat Indonesia sehingga wawasan kebangsaan masyarakat cenderung menurun, merupakan tantangan terberat yang akan dihadapi perguruan tinggi ini.
Tidak berlebihan jika Ketua Korps Menwa Provinsi Bali, Bagus Ngurah Rai, saat hadir dalam acara pembekalan calon pengurus BEM Stispol Wira Bhakti belum lama ini menegaskan, bangsa ini dibangun dengan tetesan darah para pejuang kemerdekaan. Nilai-nilai yang dikristalkan dalam proses perang kemerdekaan itu telah diformulasikan dalam butir-butir Jiwa, Semangat, dan Nilai-nilai 1945 (JSN 45). “Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus harus mampu mewariskan pusaka bangsa tersebut,” katanya.
Bagus Ngurah Rai berharap, Stispol Wira Bhakti mampu mengkonsolidasikan dirinya dengan seksama, khususnya dalam memperkokoh peranan kampus Stispol Wira Bhakti sebagai kampus kebangsaan.
Ketua Stispol Wira Bhakti, Prof. Wayan Windia menyebutkan bahwa Stispol Wira Bhakti adalah milik para pejuang di Bali. Kawasan kampusnya adalah bekas bangunan untuk membesarkan para korban perang kemerdekaan. Untuk itu sudah sewajarnya seluruh sivitas akademika Stispol Wira Bhakti harus terus memperkokoh peranan kampusnya sebagai kampus kebangsaan. “Hanya Stispol Wira Bhakti yang secara sadar mengembangkan visi dan misinya sebagai kampus kebangsaan,” katanya. *