Kolom  

Pendidikan Karakter Kebangsaan pada Generasi Muda, Apakah masih Diperlukan?

Oleh I Nengah Merta

Setiap pikiran, yang diteruskan dengan perkataan dan dilanjutkan dengan tindakan yang dilakukan sesering mungkin, bahkan berulang-ulang maka akan mengkristal sebagai kebiasaan baru dan akhirnya menjadi identitas seseorang, itulah yang disebut karakter. Olehnya karakter generasi muda dapat dibentuk atau diciptakan melalui pendidikan. Pendidikan karakter melatih generasi muda membiasakan diri berpikir, berkata dan bertindak yang baik dan positif secara berulang-ulang dan terus menerus sampai menjadi kebiasaan.
Kebiasaan seperti apa yang diharapkan pada karakter generasi muda kita? Baik dan positif wawasannya terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Ketika memiliki wawasan yang baik dan positif diharapkan dapat mengukuhkan jiwa kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme generasi penerus bangsa untuk semakin mencintai dan berkehendak untuk membangun negeri ini.
Untuk melahirkan generasi yang berkarakter kebangsaan, budaya pendidikan karakter yang diterapkan pada lembaga pendidikan tingkat dasar sampai perguruan tinggi harus dirubah. Berhentilah membudayakan bahwa hanya dengan perolehan nilai akademik yang tinggi seperti IPK yang tinggi, lulus dengan nilai terbaik, kemudian dielu-elukan sebagai siswa yang hebat, cerdas dan berprestasi. Namun ketika terjun dan berbaur di lingkungan masyarakat dalam kesehariannya selalu memperlihatkan sikap dan perilaku tidak saling menghormati dan menghargai, tidak ada rasa kebersamaan dan tolong menolong, tidak ada rasa kesatuan dan persatuan justru memecah belah, tidak memiliki moral dan akhlak yang di landasi nilai-nilai agama, miskin kelakuan dan tingkah laku yang menggambarkan nilai-nilai agama, hukum, dan budaya. Tidak ada kejujuran, tidak disiplin, suka melanggar ketertiban umum, innasionalisme, bangga menjadi propokator kejahatan, ikut tawuran antar kelompok, kebut-kebutan dijalan raya. Lebih-lebih di masa pandemi Covid-19, justru mengkoordinir teman-temannya mengabaikan protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah, tidak menggunakan masker, berkerumun, beramai-ramai menolak untuk divaksinasi. Hal ini adalah beberapa contoh kegagalan pendidikan karakter pada generasi muda.
Sangat berbahaya jika generasi muda salah arah pendidikan karakternya, terutama para generasi muda penerus bangsa ini. Pendidikan karakter pada generasi muda sangat penting. Generasi muda adalah pilar berdiri kokohnya bangsa dan negara NKRI. Oleh karenanya arah pendidikan karakter kebangsaan generasi muda harus tepat sasaran yakni memiliki kualitas sikap dan perilaku serta berwawasan baik tentang nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan menjunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mengimplementasikan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan sebuah bangsa dan negara yang bermartabat.
Pendidikan karakter kebangsaan pada generasi muda saat ini masih sangat dibutuhkan, untuk tujuan merajut dan membumikan kembali nilai-nilai luhur yang telah lama memudar tergerus oleh gemerlapnya jaman kaliyuga saat ini yakni hilangnya budaya sikap saling menghormati & menghargai, berani dan pantang menyerah, bersatu, mandiri, religius, peduli, sikap toleransi dan gotong royong. Hal ini menjadi keniscayaan untuk dirajut kembali dalam kehidupan negara dan bangsa mengingat karakteristik Indonesia sebagai negara-bangsa adalah kebesaran, keluasan dan kemajemukannya. Tidak kurang dari 1.128 suku bangsa dan bahasa serta ragam agama dan budaya di sekitar 16.056 pulau.dari Sabang sampai Meraoke. Untuk itu sangat diperlukan penyadaran generasi muda membangun kembali konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat dan memadai untuk menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan ke-Indonesiaan yang kita cintai. Adalah tugas kita bersama utamanya dunia pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. *

banner 728x250

*) Penulis adalah dosen Stispol Wira Bhakti Denpasar.