Prof. Windia Dilantik Jadi Ketua STISPOL Wira Bhakti Denpasar

Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia, SU dilantik sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISPOL) Wira Bhakti Denpasar Masa Bhakti 2020-2024 yang menggantikan Dr. I Nengah Merta di Denpasar, Sabtu (3/10).
Acara diawali dengan menjaya – jaya (ritual umat Hindu) dengan dipimpin oleh Ida Pedanda Griya Telaga Tegal.
Terpilihnya tersebut merupakan Keputusan Senat STISPOL Wira Bhakti Denpasar Pemilihan Ketua Wira Bhakti Denpasar Masa Bhakti 2020-2024 diselenggarakan pada tanggal 12 September lalu.
Pelantikan itu dilaksanakan serangkaian Perayaan Hari Ulang Tahun ke-69 Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP) Bali, ke-35 STISPOL Wira Bhakti, ke-11 SMK Teknologi Wira Bhakti Denpasar .
Dengan “Mewujudkan Sinergi Nyata dalam Menegakkan Nilai-Nilai Pancasila di Tengah Pandemi COVID-19”
Ia menegaskan, pihaknya akan mengimplentasikan visi dan misi YKP dalam memastikan lulusan sarjanyanya memiliki wawasan kebangsaan.
Upaya itu dalam menyiapkan SDM bangsa dalam menghadapi persaingan global yang cukup berat.
Prof Windia kelahiran Sukawati, Kabupaten Gianyar, 15 Desember 1949 itu adalah Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana seorang sosok yang sudah banyak makan “asam-garam” dalam dunia wartawan dan dosen.
Selama ini telah memiliki kiprah dalam melestarikan budaya luhur Bali mengenai subak.
Ia sebagai Ketua Penelitian Subak Univ. Udayana, bahkan sebagai Sekretaris Tim Penyusunan Proposal Warisan Budaya Dunia (WBD) Subak di Bali yang telah diputuskan UNESCO.
Saat ini masih aktif sebagai Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Bali, Sekretaris Umum Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), Dewan Pakar INTI Bali dan Ketua Dewan Redaksi Atnews.
Suami dari Gusti Ayu Mandriwati, dosen jurusan kebidanan, Poltekkes, Denpasar itu tidak serta merta meraih kesuksesan, namun merangkak dari bawah, hasil kerja keras atas perjuangannya.
Putra dari almarhum Made Sanggra, seorang sastrawan Bali modern, pasangan Ni Made Yarti itu ketika masih duduk di SMAN Gianyar, merangkap sebagai pengantar (loper) koran.
Demikian pula ketika kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Udayana merangkap menjadi pesuruh dan guru honorer di Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA) Negeri Gianyar.
Windia saat menyelesaikan S-1 itu juga menjadi wartawan Harian Nusa Tenggara (Nusa Bali), kemudian menjadi wartawan Harian KAMI, Sinar Harapan, dan Suara Pembaruan (hingga pensiun).
Ayah dua putra-putri itu menyandang gelar guru besar tahun 2008 hingga sekarang masih aktif menulis opini dan konsultan di Mingguan Suara Rakyat, Denpasar.
Tatkala diangkat menjadi asisten dosen tahun 1975 dan kemudian menjadi dosen tahun 1977, tetap melanjutkan perannya sebagai wartawan hingga pensiun di Harian Suara Pembaruan (Jakarta) tahun 2002 (umur 56 tahun pada waktu itu).
Prof Windia, ayah dari Putu Gde Ariastita, dosen Jurusan Planologi, ITS Surabaya dan Ni Made Lviani, prikolog, bertugas di Bandung juga aktif dalam organisasis sosial itu pernah menjadi anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar tahun 1977.
Sederetan jabatan sosial yang pernah diembannya antara lain Ketua Pemuda Panca Marga Bali, Wakil Sekjen Pemuda Panca Marga Pusat. Ketua Bidang Pemuda dan Cendekiawan, DPD Golkar Bali.
Bahkan sempat mengemban kepercayaan sebagai Wakil Ketua PWI Bali, dan Ketua Badan Penjaminan Mutu Universitas Udayana.
Semua tugas dan tanggung jawab yang diembannya itu dapat dilaksanakan dengan baik, atas dasar kerja keras, dedikasi dan pengabdian yang tinggi.
Windia, putra salah seorang veteran pejuang kemerdekaan RI itu meskipun kesibukannya sangat padat dalam menyelesaikan program strata dua (S-2) di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta keluar sebagai lulusan terbaik.
Demikian pula pascasarjana (S-3) di UGM berhasil meraih gelar doktor tahun 2003 dengan predikat sangat baik dan lima tahun kemudian (2008) menyandang gelar guru besar.
Windia yang senantiasa memimpin mahasiswa dan dosen untuk mengadakan penelitian tentang Subak di Bali sejak awal telah mengingatkan, agar Pemerintah Provinsi Bali maupun Pemkab dan Pemkot menetapkan adanya sawah abadi.
Upaya itu untuk menjaga kesinambungan lahan pertanian dan mempertahankan swasembada pangan, mengingat lahan pertanian di Bali belakangan ini semakin terdesak akibat alih fungsi lahan pertanian yang tidak bisa dihindari.
Alih fungsi lahan yang setiap tahunnya mencapai rata-rata 1.000 hektare selama lima tahun terakhir, kini membuahkan hasil dengan adanya pengakuan UNESCO untuk menetapkan Subak menjadi warisan budaya dunia (WBD).
UNESCO menetapkan kawasan Jatiluwih Catur Angga Batukaru, Kabupaten Tabanan, Pura Taman Ayun Mengwi, Kabupaten Badung, daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar dan Pura Ulundanu Batur, Kabupaten Bangli, sebagai satu kesatuan dalam penetapan WBD.
Sementara itu, Ketua YKP Provinsi Bali I Gusti Ngurah Yudana mengharapkan kepemimpinan Prof Windia dapat mengantarkan STISPOL menjadi Istitut Wira Bhakti Denpasar pada akhir tahun.
Upaya itu dalam meningkatkan kualitas layanan dalam mewujudkan cita-cita melahirkan sarjana dari keluarga kurang mampu berjiwa kebangsaan.
Dengan biaya pendidikan menjangkau kalangan masyarakat kurang mampu, pihaknya meyakini pendidikan dapat mengubah nasib masa depan bangsa.
Ia juga mendukung penuh program LLDIKTI VIII agar sejalan dengan program pendidikan tinggi menuju Indonesia Maju.
Kepemimpinan Prof Windia dapat dilandasi dengan rasa cinta dan menghindari sikap saling menyalahkan.
“Kita sebagai generasi penerus, diharapkan mampu berkontribusi mengsisi kemerdekaan, upaya itu masih secuil dibandingkan para pejuang terdahulu yang telah korbankan jiwa dan raga,” ungkapnya.
Sedangkan Staf Ahli Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Anak Agung Gede Geriya memberikan apresiasi kepada YKP Bali yang ikut serta membangun pendidikan daerah.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang sejalan dengan visi pembangunan “Nangun Sat Kerthi Loka Bali “.
Apalagi yang memberikan perhatian khusus dan merawat semua monumen yang bersejarah di Bali yang merupakan jejak perjalanan dalam merebut Kemerdekaan RI yang memasuki usia 75 tahun.
Pada kesempatan itu, hadir Sekda Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara, Kepala SMK Teknologi Wira Bhakti Denpasar Drs I Gusti Ketut Saryana M.Pd Ketua Harian MPB Bagus Ngurah Rai dan Ketua Panitia Dr. Anak Agung Putu Sugiantiningsih yang juga Kepala Bidang Humas YKP Bali dan Ketua DPC Wirawati Catur Panca Kota Denpasar. (sumber: https://atnews.id)