Denpasar – Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stispol) Wira Bhakti Denpasar bekerja sama dengan Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan SMK Wira Bhakti Denpasar menggelar Webinar Nasional Kesejarahan Peringatan MBO DPRI Sunda Kecil. Kegiatan ini digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan Youtube channel Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Kamis (14/4). Webinar ini diselenggarakan dalam rangkaian Peringatan HUT ke-76 Markas Besar Oemoem Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia (MBO DPRI) Sunda Kecil yang merupakan cikal bakal terbentuknya Kodam IX/Udayana serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan generasi muda terhadap peristiwa serta lokasi bersejarah di Bali.
Wakil Gubernur Bali, Prof. Dr. Ir. Tjok Oka Arta Ardhana Sukawati, M.Si., dalam sambutannya menegaskan, webinar ini merupakan ajang ‘simakrama’ dengan memanfaatkan teknologi kekinian untuk menggelorakan kecintaan terhadap tanah air melalui peningkatan pengetahuan sejarah dan wawasan kebangsaan, khususnya bagi generasi muda. Diharapkan melalui webinar ini mereka lebih mengenal tempat bersejarah seperti Monumen MBO DPRI Sunda Kecil yang terletak di Banjar Munduk Malang, Desa Dalang, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan.
Wagub Cok Ace mengingatkan agar kita senantiasa menjaga keluhuran budaya bangsa dan tidak mudah terpengaruh budaya asing yang dapat merusak sendi kehidupan masyarakat Bali dan menjunjung tinggi nilai kesejarahan kepahlawanan, sehingga dapat memotivasi memberikan pengabdian terbaik kepada nusa dan bangsa. “Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 harus tetap diimplementasikan untuk meningkatkan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, menghormati kebhinekaan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.
Ketua Stispol Wira Bhakti, Prof. Dr. Wayan Windia mengatakan, diselenggarakannya webinar ini merupakan pengejawantahan dari visi Stispol Wira Bhakti, yakni unggul dan menegakkan Tri Pusaka Bangsa serta mengingatkan bahwa di Bali ada monumen yang penting untuk diketahui generasi muda yaitu Monumen MBO DPRI Sunda Kecil yang terletak di Banjar Munduk Malang. Berdirinya monumen ini memberikan makna bagi generasi bangsa bahwa kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia bukan merupakan hadiah dari penjajah, namun direbut dengan tetesan darah dan penuh dengan pengorbanan. “Para pejuang kita dulu rela mengorbankan jiwa dan raganya termasuk harta bendanya demi kemerdekaan,” katanya.
Ketua Yayasan Kebaktian Proklamasi, I Gusti Ngurah Gede Yudana dalam sambutannya menyambut positif diselenggarakannya webinar ini dengan harapan mampu membangkitkan semangat cinta tanah air dan bangsa. “Kami berharap peserta dapat memahami dengan baik nilai-nilai perjuangan dalam webinar ini,” katanya.
Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta ini menghadirkan pembicara Ketua DPD LVRI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Saputra, S.H., yang memaparkan sejarah terbentuknya MBO DPRI Sunda Kecil dan Wakil Ketua Yayasan Kebaktian Proklamasi, Ir. I Wayan Sudarta, M.S., yang memaparkan makna eksistensi Monumen Munduk Malang bagi generasi muda Indonesia.
Turut hadir dalam webinar tersebut dari Kodam IX/Udayana, Bupati Tabanan yang diwakili Sekretaris Kesbangpolinma Kabupaten Tabanan, guru dan dosen serta undangan lainnya. *madesuyasa