Denpasar – Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stispol) Wira Bhakti diharapkan memiliki karakter dan berjiwa kebangsaan sesuai dengan jiwa, semangat dan nilai-nilai 1945 (JSN’45) dan terus meningkatkan “hard skill” dan “soft skill”-nya khususnya dalam mempersiapkan diri menghadapi ketatnya persaingan di dunia kerja. Hal itu diungkapkan Ketua Stispol Wira Bhakti, Prof. Dr. Wayan Windia saat Wisuda Sarjana ke-32 Stispol Wira Bhakti yang digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Rabu (24/11).
Ia menegaskan, peran pendidikan tinggi dalam peningkatan daya saing bangsa sangat vital, mengingat tingkat persaingan sumber daya manusia (SDM) di pasar kerja terus meningkat seiring dengan peningkatan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru pada berbagai bidang dunia usaha, serta kebutuhan tingkat profesionalisme yang makin tinggi. Mengembangkan “hard skill” adalah jawaban utama di dalam keberhasilan untuk bisa memenangkan persaingan di dunia kerja dan diimbangi dengan kemampuan “soft skill” dalam menghadapi berbagai tantangan saat melakukan pekerjaan tersebut.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si menegaskan, lulusan perguruan tinggi sudah memiliki kompetensi. Melalui modal pendidikan, para lulusan diharapkan menjadi insan yang berguna dan terus bergerak sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Untuk menjadi insan yang berguna, tentu harus didukung oleh niat yang kuat. “Alumni dan seluruh civitas akademika wajib terlibat dalam pengembangan perguruan tinggi agar menjadi lebih baik dan besar, di samping juga sukses dalam mengembangkan potensinya di luar,” katanya.
Wisuda Stispol Wira Bhakti ke-32 diikuti 97 orang wisudawan, yakni dari Program Studi Administrasi Publik tercatat 75 orang dan Program Studi Administrasi Bisnis tercatat 22 orang dengan lama studi tidak lebih dari 4,5 tahun serta rata-rata lama studi paling cepat 4 tahun. (yas)
