Stispol Wira Bhakti Jalin Kerjasama dengan FTI UPMI

KERJASAMA - Penandatanganan rencana implementasi kerja sama (Implementation Arrangement/IA) antara Stispol Wira Bhakti dengan FTI UPMI di Kampus Kebangsaan, Sabtu (13/5).

Denpasar – Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stispol) Wira Bhakti Denpasar menjalin kerjasama program akademik dengan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI). Rencana implementasi kerja sama (Implementation Arrangement/IA) tersebut ditandatangani
Ketua Stispol Wira Bhakti, Dr. Drs. I Gede Putu Yasa, M.Si., dan Dekan FTI UPMI, Gde Iwan Setiawan, S.E., M.Kom., di Kampus Kebangsaan, Sabtu (13/5).

banner 728x250

Penandatanganan Implementation Arrangement juga dilakukan oleh Kaprodi Administrasi Publik, Moch. Noor, S.Sos., M.Si., dan Kaprodi Administrasi Bisnis, I Wayan Sugiartana, S.T., M.M dan Kepala SMK Wira Bhakti, IB Bawa Keniten, S.Kom., dihadiri Waket III, Dr. AA Putu Sugiantiningsih, S.IP., M.AP., dan dosen di lingkungan Stispol Wira Bhakti.

Ketua Stispol Wira Bhakti Denpasar, Dr. Drs. I Gede Putu Yasa, M.Si., mengatakan, Stispol Wira Bhakti sebagai institusi pendidikan memiliki peran sentral dan vital dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Dengan demikian, agar peran sentral dan vital tersebut dapat berjalan dengan baik, maka SDM perguruan tinggi harus memiliki kualitas unggul yang dicirikan antara lain dengan sifat kreatif, inovatif dan produktif.

Ia menambahkan, kerja sama dengan FTI UPMI itu adalah dalam kerangka kerjasama program akademik, khususnya melaksanakan kegiatan sertifikasi keahlian dalam bidang teknologi informasi (TI) dan uji kompetensi. “Dalam pelaksanaan kerjasama ini, kita berharap FTI UPMI sebagai narasumber dan asesor penguji seperti tertuang dalam naskah Implementation Arrangement/IA yang telah ditandatangani kedua belah pihak,” katanya.

Menurut I Gede Putu Yasa, kegiatan ini juga merupakan implementasi dari kebijakan merdeka belajar, kampus merdeka, di mana tuntutan terhadap kualitas sumber daya perguruan tinggi menjadi lebih berat karena dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan kurikulum yang lebih sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan industri, sekaligus dapat membangun jejaring yang lebih luas dengan dunia kerja dan industri, dan lembaga-lembaga lain di luar perguruan tinggi.

“Kerjasama ini juga bertujuan untuk menghasilkan mahasiswa yang kompeten sesuai bidang ilmunya dengan muara akhirnya sumber daya manusia yang unggul,”
katanya. *