Mengukir Nasionalisme di Jantung Bali: Kisah “Kampus Kebangsaan” Stispol Wira Bhakti

I Made Suyasa

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stispol) Wira Bhakti yang telah mengukuhkan diri sebagai “Kampus Kebangsaan” merupakan langkah tepat dan relevan dengan akar sejarah serta visi pendidikannya. Identitas sebagai Kampus Kebangsaan memberikan Stispol Wira Bhakti sebuah distingsi yang kuat di tengah lanskap pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di Bali. Di era globalisasi dan potensi terkikisnya nilai-nilai nasionalisme, keberadaan institusi yang secara eksplisit mengarusutamakan kebangsaan menjadi semakin krusial. Stispol Wira Bhakti tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang ilmu administrasi dan pariwisata, tetapi juga individu-individu yang memiliki fondasi ideologi yang kuat, cinta tanah air, dan pemahaman mendalam tentang Pancasila, UUD 1945, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Keunikan Stispol Wira Bhakti terletak pada perpaduan antara warisan nilai-nilai perjuangan dengan tuntutan pendidikan tinggi modern. Pembinaan oleh LVRI Bali dan Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP) memberikan sentuhan historis dan otentik yang tidak dimiliki oleh banyak perguruan tinggi lain. Ini bukan sekadar afiliasi simbolis, melainkan sebuah jaminan bahwa semangat patriotisme dan nasionalisme akan terus hidup dan diwariskan kepada para mahasiswa.

Lebih dari itu, visi dan misi kampus yang secara eksplisit menyebutkan nilai-nilai kebangsaan menunjukkan komitmen yang mendalam. Ini tercermin dalam kurikulum, kegiatan kemahasiswaan, dan atmosfer akademik secara keseluruhan. Subsidi biaya kuliah untuk putra putri veteran juga menjadi bukti nyata dari penghormatan terhadap jasa para pahlawan sekaligus upaya untuk melanggengkan semangat perjuangan melalui jalur pendidikan.

Namun, tantangan bagi Stispol Wira Bhakti sebagai Kampus Kebangsaan adalah bagaimana menginternalisasi nilai-nilai ini secara relevan dalam konteks kekinian. Kebangsaan di abad ke-21 tidak hanya soal retorika, tetapi juga tentang bagaimana menjadi warga negara yang aktif, kritis, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, inovasi dalam metode pembelajaran yang mampu menumbuhkan kesadaran kebangsaan yang dinamis dan relevan menjadi kunci keberhasilan.

Selain itu, Stispol Wira Bhakti memiliki potensi besar untuk menjadi pusat studi dan kajian tentang nilai-nilai kebangsaan dalam konteks lokal Bali. Kekayaan budaya dan sejarah Bali yang unik dapat menjadi laboratorium hidup untuk memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip kebangsaan secara kontekstual.

Sebagai penutup, Stispol Wira Bhakti Denpasar lebih dari sekadar institusi pendidikan tinggi. Dengan identitasnya sebagai Kampus Kebangsaan, ia mengemban misi mulia untuk mencetak generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan komitmen kebangsaan yang kuat. Ini adalah aset berharga bagi Bali dan Indonesia secara keseluruhan. *yas