Mengapa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stispol) Wira Bhakti begitu lekat dengan sebutan Kampus Kebangsaan? Lebih dari sekadar nama, gelar terhormat ini berakar kuat dalam sejarah pendirian, visi mulia, misi luhur, dan nilai-nilai kebangsaan yang hidup dan diamalkan dalam setiap denyut Tri Dharma perguruan tinggi. Mari kita telaah lebih dalam pilar-pilar yang menjadikan Stispol Wira Bhakti sebagai representasi sejati kampus kebangsaan di Bali.
Nafas sejarah Stispol Wira Bhakti menjadi fondasi tak tergoyahkan bagi identitas kebangsaannya. Lahir atas prakarsa mulia Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Bali bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali melalui Yayasan Kebaktian Proklamasi, kampus ini mewarisi semangat juang dan nilai-nilai kepahlawanan yang tak lekang oleh waktu. Keterlibatan langsung para pejuang kemerdekaan dalam kelahirannya menancapkan benih kebangsaan yang kokoh sejak awal berdirinya. Semangat patriotisme dan nasionalisme bukan sekadar retorika, melainkan pusaka hidup yang mengalir dalam setiap sudut kampus.
Lebih jauh, visi dan misi Stispol Wira Bhakti secara gamblang mendeklarasikan komitmen mendalam terhadap nilai-nilai kebangsaan. Kampus ini memiliki cita-cita luhur untuk melahirkan sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya mahir dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kepribadian yang religius, patriotis sejati, dan teguh berpegang pada Tri Pusaka Sakti Bangsa Indonesia: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misi kampus dirancang secara saksama untuk membentuk mahasiswa menjadi insan Indonesia yang memiliki cinta tanah air yang membara, nasionalisme yang tinggi, serta kemampuan untuk melestarikan dan mengamalkan Jiwa, Semangat, dan Nilai-nilai Kejuangan 1945 (JSN’45).
Upaya internalisasi nilai-nilai luhur bangsa tidak hanya tertulis dalam dokumen-dokumen formal, tetapi terwujud nyata dalam berbagai aspek kehidupan kampus sehari-hari. Stispol Wira Bhakti secara proaktif berupaya mewariskan kobaran semangat perjuangan kemerdekaan kepada generasi muda Bali melalui serangkaian kegiatan akademik yang mendidik dan kegiatan non-akademik yang menumbuhkan rasa cinta yang mendalam terhadap tanah air serta kebanggaan yang tak terhingga sebagai bangsa Indonesia.
Komitmen teguh Stispol Wira Bhakti terhadap empat pilar konsensus nasional juga menjadi elemen krusial dalam memperkuat identitasnya sebagai kampus kebangsaan. Pancasila sebagai ideologi negara yang mempersatukan, UUD 1945 sebagai landasan konstitusi yang kokoh, NKRI sebagai bentuk negara yang tak terpecah belah, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan persatuan dalam keberagaman yang indah, menjadi pedoman hidup yang diinternalisasi dalam setiap proses pembelajaran dan interaksi harmonis di lingkungan kampus.
Dengan penekanan yang mendalam pada penegakan JSN’45, Stispol Wira Bhakti menunjukkan kesungguhan yang tulus dalam melestarikan nilai-nilai luhur perjuangan kemerdekaan. Ini bukan sekadar romantisme sejarah masa lalu, melainkan sebuah ikhtiar nyata untuk mengaplikasikan semangat pengorbanan tanpa pamrih, persatuan yang solid, dan mental pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa di masa kini dan di masa yang akan datang.
Sebagai penutup, sebutan Kampus Kebangsaan yang disandang Stispol Wira Bhakti bukanlah sekadar klaim kosong tanpa makna. Akar sejarah yang kuat dari para pejuang kemerdekaan, visi dan misi yang terarah pada penguatan nilai-nilai kebangsaan, upaya nyata dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, serta komitmen yang tak tergoyahkan terhadap empat konsensus nasional dan JSN’45, menjadikan Stispol Wira Bhakti sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki identitas kebangsaan yang kokoh dan patut diacungi jempol. Kampus ini tidak hanya menghasilkan lulusan yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki jiwa kebangsaan yang mendalam, siap sedia berkontribusi bagi kemajuan nusa dan bangsa. *yas