Stispol Wira Bhakti Gelar PKM dan Salurkan Bantuan untuk Keluarga Miskin dan Lansia

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, tentunya banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Tidak hanya itu, masyarakat kecil yang mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan di desa-desa tentunya mengandalkan daya beli dari masyarakat perkotaan yang akan mempergunakan atau memanfaatkan hasil pertanian dan perkebunan mereka. Akan tetapi, tekanan ekonomi yang membuat menurunnya daya beli masyarakat perkotaan tentunya berdampak pula pada masyarakat kecil di pedesaan. Hal inilah yang membuat masyarakat di pedesaan makin terpuruk dan miskin, apalagi banyak para lansia yang sakit maupun cacat. Hal ini tidak sepenuhnya dapat ditangani oleh pemerintah daerah kabupaten/kota, khususnya yang ada di Bali. Dalam hal ini, yang bertugas biasanya adalah Dinas Sosial Kabupaten Kota, bahkan tidak semua masyarakat miskin yang dapat tersentuh bantuan.
Dalam Pengabdian Kepada Masyarakat Stispol Wira Bhakti Denpasar yang diadakan pada, Jumat (30/4) sebagai wujud kepedulian STISPOL Wira Bhakti Denpasar kepada masyarakat, khususnya di Desa Selat Duda, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem dan Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Stispol Wira Bhakti Denpasar memberikan bantuan kepada 70 keluarga miskin dan lansia di Kabupaten Karangasem. Selain itu, di antara 70 keluarga dari lansia tersebut, merupakan para pejuang yang merebut kemerdekaan 1945 dari para pejajah. Hal ini menjadi salah satu tujuan dari kegiatan sosial STISPOL Wira Bhakti Denpasar mengingat STISPOL Wira Bhakti Denpasar merupakan kampus perjuangan yang didirikan oleh pejuang 1945. Pengabdian Kepada Masyarakat ini diketuai oleh Wakil Ketua III STISPOL Wira Bhakti Denpasar, Dr. A.A. Putu Sugiantiningsih, S.IP., M.AP., dan diikuti oleh tim pengabdian yang berjumlah 8 orang. Didampingi oleh organisasi masyarakat Pemuda Panca Marga Provinsi Bali dan Pemuda Panca Marga Pimpinan Cabang Kabupaten Karangasem. Harapan ke depannya, Stispol Wira Bhakti Denpasar mampu menyasar desa-desa terpencil dan miskin di seluruh kabupaten yang ada di Bali. Karena jika hanya melihat mereka mereka yang terkena PHK saja tanpa memperhatikan para lansia kita yang berusaha dan berupaya untuk bertahan hidup, mengingat virus Covid-19 lebih dominan menyerang para lansia yang secara fisik daya tahan tubuhnya kurang. *tin